Aku kaget ketika pertama kali melihat berita di TV,tentang di umumkannya pak Budiono sebagai cawapres pendamping pak SBY dari partai demokrat.padahal beliau bukan berasal dari salah satu partai yg berkoalisi dgn partai demokrat.
Sungguh sangat mengejutkan.perasaanku saat itu bercampur aduk antara senang,kaget,dan kebelet pipis.maka saat itu juga aku mengirimkan ucapan selamat kepada pak Budiono yg tidak lain adalah kakakku sendiri melalui sebuah pesan singkat(SMS)
"SELAMAT & SUKSES atas terpilihnya anda sbg cawapres pendamping pak SBY"
Lalu beliau membalas dgn menelepon.
Budi:Terima kasih atas dukungan anda.dan nanti jika saya resmi menjadi wapres,saya akan mencanangkan program Gratisisasi di segala bidang.mulai dari:sembako gratis,bensin gratis,mandi di kali gratis,sampai buang hajat di kali pun gratis.
Huaha...ha...ha...ha...
Aku:wow,sungguh program yg sangat" menguntungkan.
Budi:Trima kasih
Aku:saya punya satu pertanyaan pak.bagaimana pendapat bapak mengenai slogan",dan spanduk" besar yg di pasang di pinggir jalan" raya yg bertuliskan:
Say NO to BudioNO
Say YES to Budi Anduk
Budi:saya tidak begitu khawatir,itukan hanya ulah iseng para penggemarnya budi anduk.
Aku:tapi bagaimana kalo misalnya pak SBY lebih memilih Budi anduk daripada bapak?
Budi:oh,itu tidak mungkin terjadi.tapi untuk mengantisipasi hal tersebut saya sudah menyiapkan sebuah strategi,yaitu dgn mengganti nama saya menjadi Budi Sarung.karna dgn memakai sarung saya akan lebih unggul daripada si Budi itu yg cuma pakai anduk.
Huaha...ha..ha...ha...Uhuk...uhuk...
Tut..tut..tuuuuuuuuttt
tiba tiba saja sambungan terputus
Perlu anda ketahui bahwa Budiono yg satu ini bukan Budiono Gubernur Bank Indonesia,tapi Budiono kakakku yg paling guaanteng satu kampung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar